Perilaku Etika
dalam Profesi Akuntansi
a. Jasa assurance adalah jasa profesional independen Yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
b. Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur yang disepakati (agreed upon procedure).
Akuntansi
sebagai Profesi dan Peran Akuntan
Setiap profesi yang menyediakan
jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang
dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan akan menjadi
lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap
pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
Akuntan
bagai seorang arsitek, mendisain, merancang dan melaksanakan seuatu proyek dari
awal pembangunan sampai siap dipakai pemilik. Seorang akuntan harus memiliki
sikap independen, obyektif, transparan dan integritas yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya, dan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun dalam penyusunan
laporan keuangan.
Peranan
akuntan sangat bermanfaat dan dibutuhkan instansi pemerintah, swasta dan publik
dalam hal pemberitaan informasi keuangan yang akurat, transparan dan tidak
menyesatkan yang dapat digunakan para pemakai / pelaku bisnis sebagai alat
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Profesi akuntan harus selalu introspeksi
dan transformasi menuju IAI 2012, akuntan harus selalu melakukan riset dan
mengikuti pendidikan dan pelatihan seumur hidup agar tetap eksis dan menjadi
akuntan yang go internasional serta memiliki profesionalisme yang dapat
bekompetisi di pasaran dunia.
Ekspektasi
Publik
Masyarakat umumnya mempersepsikan
akuntan sebagai orang yang profesional dibidang akuntansi. Ini berarti bahwa
mereka mempunyai sesuatu kepandaian yang lebih dibidang ini dibandingkan dengan
orang awam. Selain itu masyarakat pun berharap bahwa para akuntan mematuhi
standar dan tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga
masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan.
Dengan demikian unsur kepercayaan memegang peranan yang sangat penting dalam
hubungan antara akuntan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Nilai-nilai
Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing
Perilaku
seseorang merupakan cerminan dari nilai-nilai yang dianut oleh orang tersebut.
Nilai-nilai yang diyakini oleh individu tersebutlah yang mendasarinya untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan/perilaku. Nilai itu pada
hakikatnya adalah sesuatu yang diinginkan (positif) atau sesuatu yang tidak
diinginkan (negatif). Nilai merupakan sesuatu yang diinginkan dalam hal nilai
tersebut bersifat positif, dalam arti menguntungkan atau menyenangkan dan
memudahkan pihak yang memperolehnya untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya
yang berkaitan dengan nilai tersebut. Sebaliknya nilai merupakan sesuatu yang
tidak diinginkan dalam hal nilai tersebut bersifat negatif, dalam arti
merugikan atau menyulitkan pihak yang memperolehnya untuk memenuhi
kepentingannya, sehingga dengan sendirinya nilai tersebut dijauhi. Jadi
bagaimana nilai etika dapat dihayati.
Sedangakan pada teknik akuntansi keuangan
terdapat beberapa teknik yang dapat diadopsikan oleh sektor publik, yaitu : 1.
Akuntansi Anggaran Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang
menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara
berpasangan (doubel entry). Alasan yang melatar belakangi teknik akuntansi
anggaran adalah bahwa anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sihingga
dapat dilakukan tindakan koreksi apabila terdapat varians (selisih). 2.
Akuntansi Komitmen Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui
transaksi dan mencatat pada saat order dilakukan. Akuntansi komitmen dapat juga
digunakan bersama sama dengan akuntansi kas dan akuntansi akrual. Akuntansi ini
bertujuan untuk pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan
anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksanakan
atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dilakukan. 3.
Akuntansi Dana Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi adalah
pencairan sumber dana dan alokasi dana. Penggunaan dana dan peran anggaran
sangat penting dalam organisasi sektor publik. Sistem akuntansi pemerintah yang
dilakukan dengan menggunakan konsep dana, memperlakukan suatu unit kerja
sebagai entitas akuntansi dan entitas anggaran yang berdiri sendiri. 4.
Akuntansi Kas Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas
diterima, dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan. Dengan cash basis
tingkat efesiensi dan efektivitas suatu kegiatan, program, atau aktivitas tidak
dapat diukur dengan baik, maka GAAP tidak menganjurkan pencatatan dengan cash
basis.
Perilaku Etika dalam Pemberian
Jasa Akuntan publik
Dari
profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian
yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan
oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa
bagi Masyarakat, yaitu:
a. Jasa assurance adalah jasa profesional independen Yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
b. Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur yang disepakati (agreed upon procedure).
c. Jasa atestasi Adalah suatu pernyataan
pendapat, pertimbangan orang yang Independen dan kompeten tentang apakah asersi
suatu entitas sesuai Dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
d. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan
oleh akuntan public Yang di dalamnya ia tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan Negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
memberikan suatu pendapat, keyakinan Negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar